Rekam Jejak Batu Karu ,Tabanan, Bali,Indonesia



Rekam Jejak,Batukaru via
Desa Pujungan 
agustus 04/2019
Batukaru adalah Gunung Tertinggi kedua Bali setelah Gunung Agung, ada 3 jalur menuju puncaknya dan menurut informasi yang kita dapat jalur resmi pariwisata adalah via desa Pujungan yang kali ini kita lalui (short clip dalam tahap pengerjaan)

sebelum saya menulis lebih lanjut perlu di pahami bahwa blog ini hanya bertujuan sharing experience dan bercerita lewat visual gambar dan video,dan penulis sendiri bukan pendaki melainkan penyuka kegiatan alam bebas,berdasarkan informasi  dan Observasi 2 minggu sebelum perjalanan(perkiraan cuaca ,sifat gunung itu sendiri,campequipment,management logistic,P3K,bertanya ke sana-sini ),cukup lama saya mengagumi Gunung ini dari kejauhan ,4 agustus 11:30 am kita  tiba di kaki gunung (via pujungan) ,
sembari menunggu 1 personil yang sedang sembahyang di kaki gunung ini ,kami melakukan pendaftaran(bayar suka rela ) dan  minta izin untuk naik.
11:50 am perjalanan kita mulai sambutan kicauan burung dan rindangnya pepohonan menemani langkah demi langkah.

50 mnt (12:50pm) berjalan kita sampai di Pelinggih 1,istirahat sejenak dan minta izin untuk melakukan perjalanan, beberapa kali kita berpapasan dengan warga sekitar dan juga teman-teman Pencinta Alam lainya ,setelah melewati Pelinggih pertama jalur pendakian sudah mulai berbeda dengan banyaknya akar-akar pepohonan ,sedikit menanjak ,terasa bahwa tracknya memang lumayan berat untuk pemula .



tidak terasa jam menunjukan 14:20pm sampailah kita di Pelinggih 2 (BatuPerahu) sepakat kita beristirahat dan memulihkan energi di lokasi ini,bukan tempat yang datar tetapi karna memang kita persiapkan bekal makan siang dari bawah jadi tidak lah terlalu jadi masalah,ngopi malu joon...

kira-kira 20 mnt dari Pelinggih Batuperahu ada satu spot yang lumayan datar untuk beristirahat makan,ngopi atau selonjoran😀,jadi lebih baik kalian lanjutkan perjalanan setelah minta izin di Pelinggih tersebut,gambar di bawah adalah spot yang dimaksud,kita sendiri memilih lokasi ini untuk makan siang pas turun dari Puncak.

lumayan lama kita istirahat sambil berbincang-bincang 30 menit lamanya,lanjut jalan dan benar saja,tanjakanya semakin menggoda sesekali terdengar suara ayam hutan berkokok dan suara -suara binatang lainya pohon-pohon besar semakin sering di jumpai cuaca pun terasa semakin dingin meski pun matahari bersinar,sesekali awan tipis melewati rimbunya hutan 14:40pm sampailah kami di Pelinggih ke 3 yang berarti pelinggih terakhir sebelum Puncak,di sini kami berjumpa kembali dengan Kearifan Lokal dan seorang Pemangku ,jadi kami dapat informasi lebih jelas lagi tentang Gunung ini,16:10 pm setelah  cukup melepas lelah  kami lanjutkan perjalanan .

perjalanan sebenarnya di mulai di sini jangan harap ada bonus track,asli tanjakanya ngangenin seperti kamu😅dan bikin lemas lutut ,selain menanjak ada jurang di sebelah kanan,tinggalkan masalah berat apalagi sampai terjun bebas !!, yang repot orang lain 😋,dugat erasa semakin dingin karena memang sudah di ketinggian 2000mdpl,buat kita yang bukan seorang pendaki ini lumayan berat.



5 kali melangkah dan berhenti,begitu seterusnya sambil menikmati pemandangan awan dan hijaunya hutan di kaki gunung ini,sungguh sayang untuk di lewatkan ,dan tak terasa pula yang tadinya kayu-kayu besar berubah menjadi pemandangan semak belukar  ,18:20 pm kita sampai di atap nomor 2 Pulau Bali dengan sambutan turunya Mentari yang indah dan awan tebal yang di sekeliling gunung batu karu.





sesampainya di atas kita langsung set up tenda ,cukup banyak spot untuk mendirikan tenda  dan tidak lupa ganti outfit yang basah karna keringat ,cuaca di atas lumayan dingin usahakan outfit sekering mungkin ,saya dan teman-teman sendiri memakai baju 3 layer,sarung tangan ,beannie(topi kupluk),slayer(buff untuk leher,celana panjang,kaus kaki tebal,sepatu.setelahnya set up api unggun jika memang memungkinkan,dengan mengindahkan hal-hal yg meminimalisir kebakaran hutan , (di sarankan cari kayu bakar sebelum puncak) makan malam di puncak itu sungguh beda rasanya persiapkanlah se maksimal mungkin ,jarang -jarang bisa menikmati suasana makan malam di gunung 😆



Bisa di bilang perjalanan muncak kali ini di mudahkan, dengan waktu perjalanan di tambah istirahat sekitar 5 - 6 jam ,Astungkara kita siap  melewati malam ini 😇
sampai jam 2 pagi angin belum terlalu kencang ,tapi dinginya sudah sangat terasa padahal kita sudah di dalam tenda lengkap dengan sleeping bag ,namanya juga gunung sudah pasti dingin 😜 di bawah jam 3 angin mulai kencang ,sangat terasa di dalam tenda ,

tepat 6:20 am dan hampir kesiangan ,kita beranjak dari tenda dan menikmati pemandangan pagi ini ,sejuk ,tampak terlihat puncak Gunung-Gunung di pulau Jawa dan Gunung Agung ,kicauan burung di mana mana,ingin lagi saya kesana, memang pagi ini matahari sedikit tertutup awan ,tetapi pancaran sinarnya sungguh mengagumkan ,sembari menyeduh kopi dan menyiapkan sarapan bubur instant (lebih simple dan ringan di bawa )



setelahnya kita menemui beberapa wisatawan (turis) yang melakukan hiking pagi ini dan juga kearifan lokal yang datang untuk Sembahyang di Pura Puncak Kedaton ,ada yang unik di perjalanan kali ini ,bertemu dengan Pemangku pas nanjak dan juga bertemu dengan Pemangku beserta rombongan dari jalur Jati luwih dan seorang pendaki Lawas ,niat saya pamitan tidak di indahkan,malahan kita di seduhi kopi hasil perkebunan Desa Jati luwih(lereng gunung Batukaru).
sungguh tiada tanding kopi cangkir ke dua pagi ini ,singkat cerita bahwa si pendaki lawas adalah senior saya bekerja di industri hospitality 5 tahun yang lalu ,hanya saja dia bekerja tahun 90 dan saya bergabung tahun 2012 dan alam mempertemukan kita di puncak Batukaru tahun 2019😎sungguh tidak pelit dia bercerita tentang pengalamanya di Dunia pendakian,dan sangat menginspirasi,tentu saja banyak ilmu kegiatan alam bebas dari secangkir kopi yang dia seduh,bagaimana mungkin seorang pendaki lawas menyeduh kopi untuk anak bawang seperti kita ini,HUMBLE Terimakasih bg dan sampai jumpa di lain waktu.
dan kita pun siap untuk pulang ke Rumah ,dalam perjalanan turun pun kita tidak menemukan rintangan yang berat,bukan karena kekuatan atau pun kelihaian ,alamnya memang bersahabat ,Matur Suksma BatuKaru sudah mengizinkan saya dan teman-teman menyapa Keindahanmu,tidak lupa juga ucapan Terimakasih banyak  kepada Teman -Teman Pencinta Alam ,Komunitas,kearifan lokal Desa Pujungan,yang sempat kita repotkan dengan bertanya-tanya, Terimakasih juga untuk Bang Arief dan Bli Komang Adi sudah menemani perjalanan kali ini,semoga project Tahu-Tempe ini akan berlanjut .

jika ada kata atau perilaku kita yang kurang berkesan dalam perjalanan kali ini atau dalam pembuatan blog dan video pendek Rekam jejak ini mohon di maklumi,masukan dari kalian sangat berharga ,karena setiap langkah kaki adalah sebuah pelajaran ,tujuan penulisan blog dan video sendiri adalah sharing informasi dan pengalaman dalam menyapa gunung ini,dan mendapati izin dari pengelola jalur pendakian via pujungan,
jika memungkinkan teman-teman bisa belanja kebutuhan logistic di desa atau di pos pendaftaran pendakian(warung),mereka siap membantu 24 jam(nomor telepon pengelola akan saya lampirkan di akhir tulisan) bahkan mereka siap mencarikan kalian guide pendakian(warga pujungan)minimal dua hari sebelum pendakian,dengan berbelanja dan mendaftar secara resmi kita sudah ikut serta dalam interaksi ekonomi (meski pun kecil) di Desa tersebut,dan tidak salah juga kalian menggunakan jasa lainya ,komunitas,atau pendaki lain demi kenyamanan dan keselamatan diri kita sendiri,ada pun kemarin kami menggunakan sebagian jasa penyewan Tenda di Denpasar (nomor telepon akan saya lampirkan di akhir tulisan )


Terima kasih  

Salam lestari ,
Respect Lokal dan Alamnya





Nomor handphone pengelola :Ibu Bayu 0877 61375685/+62 8579291-3023 (whats'up)

Nomor handphone @tendacampbali:+62 857-3932-6980 (whats'up)

Image  by ariefbudiatna.com 
sambutan setelah turun dari puncak













Comments

Popular posts from this blog

Kubu Simbelang